2011/2012 | |||||||||||||||||||||||||
TIM | kandang | tandang | TOTAL | ||||||||||||||||||||||
m | mg | s | k | gm | gk | gd | p | m | mg | s | k | gm | gk | gd | p | main | mng | seri | klh | msk | bbl | slsh | poin | ||
1 | SRIWIJAYA FC | 17 | 17 | 0 | 0 | 45 | 13 | 32 | 51 | 17 | 8 | 4 | 5 | 26 | 18 | 8 | 28 | 34 | 25 | 4 | 5 | 71 | 31 | 40 | 79 |
2 | PERSIPURA * | 17 | 14 | 2 | 1 | 48 | 18 | 30 | 44 | 17 | 6 | 6 | 5 | 17 | 17 | 0 | 24 | 34 | 20 | 8 | 6 | 65 | 35 | 30 | 68 |
3 | PERSIWA | 17 | 16 | 0 | 1 | 42 | 10 | 32 | 48 | 17 | 3 | 4 | 10 | 18 | 32 | -14 | 13 | 34 | 19 | 4 | 11 | 60 | 42 | 18 | 61 |
4 | PERSELA | 17 | 11 | 6 | 0 | 39 | 17 | 22 | 39 | 17 | 4 | 5 | 8 | 19 | 25 | -6 | 17 | 34 | 15 | 11 | 8 | 58 | 42 | 16 | 56 |
5 | PERSIJA | 17 | 10 | 5 | 2 | 30 | 10 | 20 | 35 | 17 | 4 | 5 | 8 | 23 | 26 | -3 | 17 | 34 | 14 | 10 | 10 | 53 | 36 | 17 | 52 |
6 | PELITA JAYA | 17 | 11 | 2 | 4 | 39 | 22 | 17 | 35 | 17 | 4 | 4 | 9 | 29 | 29 | 0 | 16 | 34 | 15 | 6 | 13 | 68 | 51 | 17 | 51 |
7 | PERSIBA BALIKPAPAN | 17 | 10 | 4 | 3 | 41 | 23 | 18 | 34 | 17 | 4 | 5 | 8 | 19 | 32 | -13 | 17 | 34 | 14 | 9 | 11 | 60 | 55 | 5 | 51 |
8 | PERSIB | 17 | 12 | 3 | 2 | 34 | 15 | 19 | 39 | 17 | 2 | 4 | 11 | 15 | 34 | -19 | 10 | 34 | 14 | 7 | 13 | 49 | 49 | 0 | 49 |
9 | MITRA KUKAR # | 17 | 11 | 2 | 4 | 34 | 13 | 21 | 35 | 17 | 3 | 3 | 11 | 23 | 43 | -20 | 12 | 34 | 14 | 5 | 15 | 57 | 56 | 1 | 47 |
10 | PERSIDAFON # | 17 | 10 | 5 | 2 | 42 | 25 | 17 | 35 | 17 | 3 | 2 | 12 | 15 | 40 | -25 | 11 | 34 | 13 | 7 | 14 | 57 | 65 | -8 | 46 |
11 | PERSISAM | 17 | 9 | 3 | 5 | 31 | 19 | 12 | 30 | 17 | 3 | 4 | 10 | 13 | 23 | -10 | 13 | 34 | 12 | 7 | 15 | 44 | 42 | 2 | 43 |
12 | AREMA INDONESIA | 17 | 10 | 4 | 3 | 32 | 21 | 11 | 34 | 17 | 0 | 4 | 13 | 13 | 30 | -17 | 4 | 34 | 10 | 8 | 16 | 45 | 51 | -6 | 38 |
13 | PSPS | 17 | 9 | 5 | 3 | 25 | 13 | 12 | 32 | 17 | 2 | 0 | 15 | 15 | 41 | -26 | 6 | 34 | 11 | 5 | 18 | 40 | 54 | -14 | 38 |
14 | PERSIRAM # | 17 | 9 | 4 | 4 | 29 | 22 | 7 | 31 | 17 | 1 | 4 | 12 | 16 | 41 | -25 | 7 | 34 | 10 | 8 | 16 | 45 | 63 | -18 | 38 |
15 | PERSEGRES GRESIK # | 17 | 10 | 2 | 5 | 25 | 25 | 0 | 32 | 17 | 1 | 3 | 13 | 10 | 44 | -34 | 6 | 34 | 11 | 5 | 18 | 35 | 69 | -34 | 38 |
16 | PSMS # | 17 | 8 | 6 | 3 | 27 | 20 | 7 | 30 | 17 | 1 | 3 | 13 | 16 | 42 | -26 | 6 | 34 | 9 | 9 | 16 | 43 | 62 | -19 | 36 |
17 | DELTRAS | 17 | 6 | 6 | 5 | 18 | 16 | 2 | 24 | 17 | 3 | 2 | 12 | 16 | 32 | -16 | 11 | 34 | 9 | 8 | 17 | 34 | 48 | -14 | 35 |
18 | PSAP # | 17 | 6 | 6 | 5 | 18 | 16 | 2 | 24 | 17 | 0 | 3 | 14 | 15 | 50 | -35 | 3 | 34 | 6 | 9 | 19 | 33 | 66 | -33 | 27 |
Minggu, Desember 01, 2013
ISL 2011/2012
Kamis, November 14, 2013
Materi dan Energi
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
![]() |

Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Praktikum Kimia

Disusun oleh:
KELOMPOK I
Riska
Meylia Arfiyana 2010340048
M.
Luthfi 2010340036
Prawisudani 2012349071
M.
Mukhibin 2008340035
Elinda 2010349060
Nurhayati 2012349086
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2013
A. Judul
Praktikum
Materi dan Energi
B. Tanggal
Praktikum
Sabtu, 05 Oktober 2013
C.
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia suatu
zat serta perubahannya.
D.
Teori Singkat
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(pembangun organism hidup dan tak hidup. Energi adalah suatu kemampuan untuk
melakukan kerja atau kegiatan, untuk menghasilkan perubahan (diperlukan untuk
kelangsungan hidup organisme).
Materi terbagi atas zat murni dan campuran. Zat
murni memiliki komposisi tertentu yang terdiri dari senyawa dan unsur. Antara
senyawa dan unsur dapat terjadi perubahan kimia pada saat kondisi tertentu.
Sedangkan campuran memiliki komposisi bebas yang terdiri dari homogen dan
heterogen. Campuran zat murni dapat terjadi perubahan fisika.
Sifat-sifat materi dapat digolongkan menjadi dua
kategori, yaitu sifat fisika dan kimiawi.
·
Sifat fisika,
yaitu sifat yang berkaitan dengan wujud (gas, cair, atau padat) atau kenampakan
sampel. Beberapa sifat fisika yang umum dikenal adalah densitas (rapatan),
warna, kekerasan, titik leleh, dan titik didih.
·
Sifat kimiawi,
yaitu sifat yang mengalami perubahan kimia, seperti perubahan kertas,
pengkaratan besi, dan pembusukan kayu, pengkaratan mengakibatkan perubahan
komposisi (dari besi menjadi besi dioksida), kualitas yang khas dari suatu zat
yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun berinteraksi dengan zat
lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan.
Bahan di sekitar kita dapat selalu
berubah. Bahan tumbuhan dan hewan meluruh, logam berkarat, bensin terbakar, air
membeku bila temperature turun secukupnya dan mencair kembali bila temperature
naik, tanah mengalami erosi, dan air danau serta laut menguap.
Perubahan-perubahan dapat dikelompokkan, yaitu perubahan kimiawi dan perubahan
fisika.
·
Perubahan
kimiawi, yaitu perubahan yang mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya
zat baru.
·
Perubahan
fisika, yaitu perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru. Tetapi,
hendaknya diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi beberapa
perubahan dan memang terjadi transformasi energi. Namun, zat tersebut tidaklah
berubah komposisi yang ada di dalam zat tersebut.
Untuk lebih jelas
penggolongan materi dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.
![]() |
Zat tunggal
adalah suatu materi yang memiliki kesamaan sifat-sifat dalam seluruh bagiannya
dan memiliki komposisi yang selalu tetap. Zat tunggal merupakan jenis materi
yang hanya dapat dipisahkan melalui reaksi kima, sehinggan tidak dapat
terpisahkan melalui proses fisika.
Unsur adalah
zat tunggal yang tidak bisa dipisahkan atau diuraikan dengan reaksi kimia biasa.
Banyak sekali unsur-unsur yang dapat
kita temukan dala kehidupan sehari-hari kita seperti oksigen, tembaga,
besi, karbon, perak, dan lain-lain. Kita dapat menemukan berbagai macam dan
jenis unsure dalam susunan unsure berkala, dimana 84 unsur diantaranya dapat
ditemukan di alam dan sisanya merupakan hasil sintesis ole manusia.
Senyawa
merupakan gabungan dari dua atau lebih unsure. Senyawa merupakan zat tunggal
yang masih dapat dipisahkan atau diuraikan kembali dengan reaksi kimia biasa.
Contoh dari senyawa yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain gula, garam, gas karbon dioksida, lemak, dan lain-lain.
Campuran
merupakan materi yang terdiri dari beberapa uinsur atau senyawa yang tercampur
tanpa memilki komposisi yang tepat dan memiliki sifat-sifat yang berbeda antara
zat-zat yang terkandung di dalamnya. Campuran merupakan materi yang dapat
dipisahkan atau diuraikan melalui proses fisika. Campuran homogeny merupakan
campuran yang antara satu sama lainnya tidak dapat dibedakan lagi. Sedangkan
pada campuran heterogen terdapat bagian-bagian dari campuran yang
terpisah-pisah.
Sifat Unsur, Senyawa
dan Campuran
- Sifat unsur
Dalam Tabel Susunan Periodik, bahwa
unsur dapat digolongkan menjadi unsur yang bersifat logam, dan unsur yang
bersifat non logam. Berikut perbandingan keduanya:
Unsur
Logam
|
Unsur
Nonlogam
|
Berwujud
padat, kecuali raksa.
|
Dapat
berwujud padat, cair, dan gas.
|
Bersifat
kuat dan dapat ditempa.
|
Bersifat
rapuh dan tidak dapat ditempa.
|
Dapat
menghantarkan listrik dan panas
|
Tidak
dapat menghantarkan listrik dan panas (isolator), kecuali grafit
|
- Sifat senyawa
Sehubungan senyawa tersusun atas
unsur, maka jika unsur-unsur kimia bergabung membentuk senyawa, apakah sifat
senyawa yang terbentuk akan sama dengan sifat unsur-unsur yang membentuknya?
Misalnya air merupakan senyawa. Air mempunyai sifat bening, tidak berasa, dan
berwujud cair. Sementara air tersusun atas dua unsur hidrogen dan satu unsur
oksigen. Unsur hidrogen mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak berwujud,
sedangkan unsur oksigen mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan
berwujud gas.
- Sifat campuran
Sehubungan senyawa tersusun atas
unsur, maka jika unsur-unsur kimia bergabung membentuk senyawa, apakah sifat
senyawa yang terbentuk akan sama dengan sifat unsur-unsur yang membentuknya?
Misalnya air merupakan senyawa. Air mempunyai sifat bening, tidak berasa, dan
berwujud cair. Sementara air tersusun atas dua unsur hidrogen dan satu unsur
oksigen. Unsur hidrogen mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak berwujud, sedangkan
unsur oksigen mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan berwujud gas.
Berikut tabel perbedaan antara unsur, senyawa dan campuran
Unsur
|
Senyawa
|
Campuran
|
Tersusun
dari satu jenis atom saja.
|
Tersusun
dari dua jenis unsur atau lebih secara kimia.
|
Tersusun
dari dua atau lebih unsur/senyawa secara fisika.
|
Tidak
dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
|
Dapat
diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan reaksi kimia biasa.
|
Dapat
dipisahkan menjadi zat-zat penyusunnya secara fisika.
|
|
Perbandingan
massa
unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
|
Perbandingan
massa zat-zat
penyusunnya tidak tetap.
|
|
Sifatnya
berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya.
|
Sifatnya
sama dengan sifat zat-zat penyusunnya.
|
Secara umum materi memiliki sifat
yang berbeda-beda, sifat materi dapat dibedakan berdasarkan jumlah dari materi
dan perubahan yang terjadi.
·
Berdasarkan
jumlah dari materi, sifat materi dipisahkan menjadi sifat ekstensif dan sifat
intensif.
-
Sifat
ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya : massa dan volume.
-
Sifat intensif
adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi. Contohnya : warna, berat
jenis, dan daya hantar listrik.
·
Berdasarkan
perubahan yang terjadi pada materi, sifat materi dibedakan menjadi sifat fisika
dan sifat kimia.
-
Sifat fisika
adalah sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi.
-
Sifat kimia
adsalah sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi menjadi
materi lain. Sifat kimia selalu bersifat Intensif.
Perubahan yang terjadi pada materi
dapat dibedakan menjadi :
·
Perubahan
fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan ini
hanya melibatkan perubahn bentuk atau wujud materi. Contohnya, perubahn es
menjadi air dan pelarutan gula dalam air. Perubahn fisika mudah dibalikkan ke
keadaan semula.
·
Perubahan
kimia atau reaksi kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru.
Contohnya, pembakaran kayu menjadi abu, perkaratan besi menjadi oksida besi,
dan reaksi antara logam natrium dan gas klor membentuk natrium klorida (garam
dapur). Suatu perubahan kimia sulit dibalikkan ke keadaan semula.
Untuk
mengetahui apakah telah terjadi perubahan atau reaksi kimia pada materi, ada
beberapa perubahan yang dapat diamati seperti :
-
Perubahan warna,
dalam perubahan atau reaksi kimia yang terjadi zat atau material baru yang
terbentuk dapat berupa senyawa yang memiliki warna. Contohnya, reaksi antara
larutan fenol dengan larutan besi (III) klorida akn merubah warna kuning
larutan besi menjadi berwarna biru tua setelah bereaksi dengan fenol.
-
Pembentukan
gas, dalam perubahan atau reaksi kimia dapat menghasilkan materi baru dalm
berbagai wujud termasuk dalam wujud gas. Contohnya, reaksi antara logam seng
dengan senyawa asam akan mengahasilkan gas hydrogen yang akan terbebas dari
larutan.
-
Pembentukan
endapan, dalam perubahan atau reaksi kimia dapat juga menghasilkan materi baru
dalm wujud padatan yang tidak terlarut baik berupa endapan maupun koloid.
Contohnya, reaksi antara larutan natrium klorida dengan larutan perak nitrat
atau timbal (II) nitrat akan menghasilkan endapan berwarna putih.
-
Perubahan
suhu, dalam perubahan atau reaksi kimia dapt terjadi perubahan suhu karena
adanya perubahan energi kimia karena hasil pembentukan atau penguraian zat
dalam reaksi kimia. Dalam hal ini melibatkan dua jenis perubahan energi, antara
lain :
o
Perubahan
Eksoterm, merupakan jenis perubahan kimia dimana zat-zat atau suatu zat tunggal
berubah sedemikian rupa sehingga energy dilepaskan ke sekitarnya. Contohnya,
reaksi pembakaran magnesium dalam oksigen dan menghasilkan magnesium oksida,
energy kimia diubah menjadi energy panas dan energy radiasi yang dipancarkan di
sekitarnya.
o
Perubahan
Endoterm, merupakan jenis perubahn kimia dimana zat-zat atau suatu zat tunggal
berubah sedemikian rupa sehingga menyerap energy dari sekitarnya. Contonya,
reaksi pembentukan gluklosa dari karbon dioksida dan air dalam tumbuhan, dalam
reaksi ini dibutuhkan energy radiasi matahari agar reaksi tersebut terjadi.
Secara garis
besar reaksi-reaksi kimia terbagi dua jenis yaitu reaksi kombinasi dan reaksi
dekomposisi (penguraian). Reaksi kombinasi adalah reaksi atau perubahan kimia
dimana pada reaksi tersebut terbentuk zat-zat atau suatu zat tunggal yang lebih
kompleks. Sedangkan reaksi dekomposisi (penguraian) adalah reaksi atau perubahan
kimia dimana pada reaksi tersebut terbentuk zat-zat atau suatu zat tunggal yang
lebih sederhana.
Namun dari
kesuluruhan rekasi tersebut berlaku suatu hukum yang mengatur massa zat-zat pereaksi dan hasil reaksi yaitu
Hukum Kekekalan Massa. Antonie
Laurent Lavoisier, seorang ahli kimia dari Prancis merumuskan Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi :
![]() |
E.
Alat dan Bahan
·
Alat-alat:
-
Tabung reaksi
-
Termometer
-
Penjepit kayu
-
Gelas piala
-
Cawan porselen
-
Pipet tetes
·
Bahan-bahan:
-
Garam
-
Gula pasir
-
Logam Zn
-
Pita Mg
-
AgNO3
-
Ca(NO3)2
-
Pb(NO3)2
-
KNO3
-
Na2CO3
1 M
-
CaCl2
1 M
F.
Prosedur Percobaan
Percobaan 1. Perbandingan Sifat
Senyawa dengan Unsur-unsur Komponennya.
1.
Amati beberapa
senyawa dan tuliskan sifat fisik masing-masing senyawa tersebut.
2.
Bandingkan
sifat-sifat fisik ini dengan sifat fisik unsur-unsur komponennya.
Percobaan 2. Kalor dan Perubahan
Kimia.
a.
Dipanaskan
sepotong garam dapur dalam suatu tabung reaksi. Diamati perubahan yang terjadi.
b.
Dipanaskan
secara hati-hati sedikit gula pasir dalam tabung reaksi sampai anda melihat
suatu perubahan (jangan dipanaskan terlalu lama). Diamati apa yang terjadi.
c.
Dimasukkan
thermometer ke dalam 5 ml larutan HCl dalam suatu tabung reaksi. Dicatat suhu
yang ditunjukkan pada skala thermometer. Lalu ditambahkan sepotong kecil logam
Zn, dan dicatat suhu tertinggi yang ditunjukkan pada skala thermometer. Diamati
apa yang terjadi.
d.
Disiapkan 4
tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 3 – 4 ml larutan NaCl encer.
Kepada tabung reaksi pertama dimasukkan setetes larutan AgNO3 encer,
ke dalam tabung kedua setetes larutan Ca(NO3)2 encer, ke
tabung ketiga setetes larutan Pb(NO3)2, dan ke tabung
yang keempat setetes larutan KNO3 encer. Dicatat apa yang terjadi.
e.
Ditambahkan ±
3 ml air destilate di atas cawan penguap di dekat pembakar. Diambil sepotong
pita Mg dan dijepit dengan tang, kemudian dipanaskan dengan hati-hati dalam api
sampai terbakar. Abu hasil pembakaran dimasukkan ke dalam air dalam cawan
penguap tadi, kemudian larutan ini diaduk denagn batang pengaduk. Diperiksa
larutan ini dengan kertas lakmus merah. Diamati apa yang terjadi.
Percobaan 3. Kekekalan Massa Pada Suatu
Perubahan Kimia.
1)
Disiapkan dua
tabung reaksi, yang satu berisi 5 ml larutan Na2CO3 1 M,
dan yang lain berisi 5 ml larutan CaCl2 1 M, di dalam suatu gelas
piala kecil. Lalu timbang dengan hati-hati.
2)
Dituangkan
larutan dari kedua tabung reaksi ke dalam gelas piala kecil dengan sangat
hati-hati agar tidak ada setetes pun yang tercecer.
3)
Diamati apa
yang terjadi.
4)
Ditimbang
kembali kedua tabung reaksi beserta isinya dan gelas piala.
5)
Diulangi lagi
langkah 1 – 4, tapi tabung kedua diisi dengan HCl 3 M, dan setelah larutan
dicampurkan panaskan larutan ini dengan api kecil. Diamati apa yang terjadi
kemudian Kedua tabung reaksi besrta isinya dan gelas piala ditimbang kembali.
G.
Data Pengamatan
Percobaan 1.
No.
|
Nama Senyawa
|
Formula
|
Sifat Fisik
|
1.
|
Besi (III) Klorida
|
FeCl3
|
Warna : Merah kecoklatan
Endapan : Ada, Coklat
|
2.
|
Tembaga (II) Sulfat
|
CuSO4
|
Warna Biru
Endapan : tidak ada
Bau : tidak berbau
|
3.
|
Kalium Permanganat
|
KMnO4
|
Warna ungu pekat
Endapan : Tidak ada
Bau : tidak berbau
|
4.
|
Iod
|
I
|
Warna : Coklat
Endapan : Tidak ada
Bau : tidak berbau
|
5.
|
Raksa (II) Sulfat
|
HgSO4
|
Warna : Larutan jernih
Endapan : Tidak ada
Bau : tidak berbau
|
Percobaan 2.
No.
|
Pengerjaan
|
Yang diamati
|
Perubahan (fisika, kimia, tidajk ada)
|
1.
|
Kalor dan NaCl
|
Tidak ada perubahan
|
Tidak ada
|
2.
|
Kalor dan gula
|
Gula mencair dan menjadi
karamel (pengarangan).
|
Fisika (saat gula mencair) dan Kimia (saat
terbentuk karamel)
|
3.
|
Seng dan asam
Berapa banyak kalor yang
dilepaskan
Perubahan suhu
|
Terbentuk gelembung
udara.
-
Tidak ada perubahan suhu
yang nampak.
|
Kimia
|
4.
|
NaCl dan AgNO3
NaCl dan Ca(NO3)2
NaCl dan Pb(NO3)2
NaCl dan KNO3
|
Terbentuk endapan
berwarna putih.
Tidak ada perubahan.
Terbentuk endapan
berwarna putih.
Tidak ada perubahan.
|
Kimia
Tidak ada
Kimia
Tidak ada
|
5.
|
Mg dan kalor
|
Abu pita Mg larut dalam
air dan merubah warna lakmus merah menjadi biru.
|
Kimia
|
Percobaan 3.
1.
Na2CO3 dan CaCl2
Apa yang
anda amati? terbentuk endapan CaCO3
yang berwarna putih.
Sifat
Perubahan Kimia
Berat
sebelum dicampur 46,3232
gram
Berat
setelah dicampur 46,2943 gram
Perubahan
berat 0,0289 gram
Apakah
diperkirakan ada perubahan berat? ada, tetapi
sangat kecil sekali sehingga dapat diabaikan
Mengapa?
Karena sangat
kecil sehingga dapat diabaikan.
2.
Na2CO3 dan HCl
Apa yang
anda amati? terbentuk gelembung gas setelah
kedua zat direaksikan.
Sifat
perubahan Kimia
Berat
sebelum dicampur 47,6616
gram
Berat
setelah dicampur 47,6448 gram
Perubahan
berat 0,0168 gram
Apakah diperkirakan
ada perubahan berat? Ada
Mengapa?
karena dari reaksi kedua zat terbentuk asam
karbonat (H2CO3) yang tidak stabil dan akan terurai
menjadi H2O dan gas CO2 setelah dipanaskan. Sehingga
berat yang hilang karena terbebaskannya gas CO2 dari hasil reaksi kedua zat.
Berapakah
Berat Molekul CO2? 44


![]() |
||
![]() |
Dan
banyaknya milimol 5,6582 mmol






H. Pembahasan
Percobaan 1.
Dari
percobaan 1 kita dapat mengamati dan mengidentifikasikan macam-macam materi. Berdasarkan uraian landasan
teori, didapat kesimpulan, yaitu:
·
Materi lazimnya dikatakan sebagai sesuatu yang
menempati ruang dan memiliki massa.
·
Materi bisa
diubah-ubah dan setiap perubahan materi disertai oleh energi, baik itu energi
yang diserap maupun dilepaskan.
·
Sifat fisis, yaitu sifat yang berkaitan dengan wujud
atau kenampakan sampel.
·
Sifat kimiawi, yaitu sifat yang mengalami perubahan
kimia.
·
Perubahan kimia, yaitu perubahan yang mengakibatkan
hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat baru.
·
Perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak
mengakibatkan pembentukan zat baru.
·
Unsur adalah satuan atom terkecil yang tidak dapat
dipecah menjadi zat baru yang lebih sederhana denagn reaksi kimia biasa.
·
Senyawa adalah suatu zat yang tersusun oleh dua atau
lebih unsur.
·
Campuran
adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang.
·
Campuran homogen adalah gabungan dua zat tunggal atau
lebih yang sama partikelnya.
·
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak
merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang
satu dengan yang lainnya tidak sama.
Percobaan 2.
Dari percobaan 2
kita dapat mengamati dan mengidentifikasikan macam-macam perubahan materi yang
terjadi dari setiap percobaan baik itu perubahan fisika, kimia atau tidak
terjadi perubahan sedikitpun.
Pada pengujian nomor
1 & 2 dilakukan percobaan terhadap Kristal NaCl dan gula untuk membadakan
jenis perubahan zat yang terjadi karena penambahan energy kalor (panas) dari
luar. Pada pengujian 1 menggunakan Kristal NaCl yang dipanaskan dan dari hasil
pengamatan tidak terjadi perubahan apapun karena sifat NaCl yang tidak akan
terurai oleh panas melainkan hanya akan terurai melalui reaksi elektrolisis.
Sedangkan perubahan fisika yang juga tidak terjadi karena NaCl baru akan
mencair pada suhu 801 ºC.
Pada pengujian nomor
2 diamati perubahan terhadap kristal gula yang dipanaskan. Diamati terjadi
perubahan fisika saat gula mulai mencair dan setelah beberapa saat teramati
terjadi perubahan kimia karena nampak perubahan warna cairan gula yang
menguning karena proses karamelisasi gula. Pada proses ini terjadi pengarangan
secara perlahan pada cairan gula hingga nampak menguning karena kandungan
karbon dalam gula yang belum teroksidasi sempurna.
Pada pengujian nomor
3 dilakukan pengujian terhadap logam Zn (seng) dengan asam klorida encer. Pada
pengujian ini diamati adanya pembentukan gas hydrogen sesuai dengan reaksi,
sedangkan pada pengamatan pengujian ini tidak teramati perubahan suhu pada
penunjukan skala thermometer. Hal ini mungkin disebabkan karena konsentrasi
larutan HCl yang digunakan terlalu encer sehingga kalor yang dilepaskan juga
sangat kecil sehingga tidak nampak dalam penunjukan skala thermometer.
Pada pengujian nomor
4 dreaksikan NaCl dengan 4 pereaksi berbeda untuk mengamati reaksi kimia yang
terjadi. Pada tabung pertama dan ketiga ditambahkan setetes larutan AgNO3
dan Pb(NO3)2 kemudian diamati terjadi reaksi kimia dengan
terbentuknya endapan putih AgCl dan PbCl2 sesuai dengan reaksi,
sedangkan pada tabung kedua dan keempat tidak teramati perubahan apapun.
Pada pengujian nomor
5 dilakukan pengujian dengan pembakaran pita logam Mg (Magnesium) di dalam api
untuk menghasilakn oksida basa MgO (Magnesium Oksida) yang akan larut dalam air
dan membentukan larutan basa Mg(OH)2. Pada hasil pengamatan teramati
abu pembakaran pita Mg yang terlarut dalam air dapat merubah lakmus merah
menjadi biru yang membuktikan bahwa telah terbentuk senyawa basa di dalam
larutan tersebut sesuai dengan rekasi:

Percobaan 3.
Pada percobaan 3
dilakukan pembuktian terhadap Hukum Kekekalan Massa yaitu massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama. Pada pengujian 1 dapat dibuktikan berlakunya Hukum Kekekalan Massa
karena dari hasil pengujian massa contoh yang
hilang relative sangat kecil sehingga dapat diabaikan dan dianggap massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Sedangkan pada pengujian 2 tidak dapat dibuktikan
berlakunya Hukum Kekekalan Massa karena pada rfekasi ini terbentuk senyawa H2CO3
yang tidak stabil dan akan melepaskan gas CO2 saat dipanaskan.
Sehingga pada pengujian ini massa benda yang
hilang adalah merupakan massa
dari gas CO2 yang hilang saat dipanaskan sesuai dengan reaksi.
I.
Kesimpulan
·
Materi adalah
segala sesuatu yang mempunyai massa
volume (menempati ruang).
·
Berdasarkan
perubahan yang terjadi pada materi, sifat materi dibedakan menjadi sifat fisika
dan sifat kimia.
·
Perubahan
fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan ini
hanya melibatkan perubahn bentuk atau wujud materi.
·
Perubahan
kimia atau reaksi kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru.
·
Unsur, senyawa
dan campuran dapat kita bedakan dilihat dari sifat kimia dan sifat fisikanya.
·
Unsur adalah
bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibedakan lagi dengan reaksi
kimia biasa.
·
Senyawa adalah
gabungan dari 2 atau lebih unsur yang saling bereaksi dan tidak memiliki sifat
yang sama dari unsur penyusunnya.
·
Campuran
adalah gabungan dari 2 atau lebih unsur atau senyawa yang tidak saling bereaksi
dan masih memiliki sifat yang sama dari penyusunnya tersebut.
·
Tiap-tiap zat memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda-beda.
·
Berdasarkan
Hukum Kekekalan Massa dinyatakan bahwa massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
Daftar Pustaka
Achmad,
Hiskia. KIMIA LARUTAN. Citra Adity
Bakti. Bandung : 2001
Cotton, F. Albert, Geofrey Wilkinson. Kimia Anorganik Dasar. UI-Press. Jakarta : 1989
Svehla,
G.. BUKU TEKS ANALISIS ANORGANIK
KUALITATIF MAKRO DAN SEMIMIKRO. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta : 1985
Umland,
Jean B., Jon M. Beelama. General
Chemistry. International Thomson Publishing. Singapore : 1999
Langganan:
Postingan (Atom)