Selasa, Maret 15, 2016

Maafkan Daku



Pada suatu malam saya berniat memasak nasi untuk makan malam dan sarapan, setelah saya siapkan semuanya, beras sudah saya cuci dan di masukkan dalam magic com, tak lupa saya pencet tombol ke bawah untuk memasak. Begitu selesai semuanya saya keluar mengendarai sepeda kayuh pacific.
Tetangga kontrakan baru saja pulang dari perjalanan dan saya pun bertegur sapa, setelah beberapa saat kami sepakat saya mencari makanan ringan dan tetangga menyiapkan the hangat untuk teman ngobrol kita nanti. Dalam perjalanan saya masih bingung antara mencari lauk ataupun makanan apa yang bisa di jadikan teman bersantai kami. Akhirnya saya putuskan untuk membeli martabak telor yang ada di samping tempat kerjaku, sambil menunggu pesanan jadi saya kayuh sepeda menuju took alat tulis untuk membeli map dan lem kertas.
Setibanya kembali ke penjual martabak saya langsung ambil pesanan, tak lupa langsung saya membayar. Ditengah perjalan saya ketemu teman kerja satu Perusahaan (memang lewat depan perusahaan) dan akhirnya saya ajak juga untuk berkumpul. Sampai di tetangga teh hangat sudah siap untuk dihidangkan. Kami bicara banyak sambil makan martabak yang telah di beli. Tak terasa dengan asyiknya ngobrol the sudah paripurna dan martabak pun lenyap juga. Keinginan makan pun malam itu sudah hilang karena perut sudah terisi dengan martabak dan teh hangat manis.
Begitu pulang langsung melakukan ritual sebelum tidur, cuci muka, sikat gigi, sholat isya dan berbaring di depan tv yang menunggu saya terlelap. Seperti biasa tv di setting timer off kira-kira 1 jam. Rencana makan malam gagal karena perut sudah kenyang, mungkin nasi yang saya masak jatah dimakan pagi untuk sarapan, tapi sungguh sial pagi itu saya bangun kesiangan broo. Boro-boro untuk sarapan, yang ada langsung mandi ganti baju dan berangkat kerja.
Karena ga sarapan jadinya sampai tempat kerja langsung mencari amunisi, di laci masih ada simpenan cokelat yang bisa dikobinasikan dengan roti, lumayan untuk sekedar mengganjal perut. Tak lama kemudian teman 1 kerjaan datang membawa sarapan, ga seperti biasanya kali ini dia bawa nasi goring. Tak kusangka juga dia memberikan sebagian nasinya kepadaku, karena belum sarapan tanpa basa-basi saya lahap juga tuh nasi goreng.
Hari itu saya kerja seperti biasanya kecuali sarapan yang lupa tak ada hal lain yang diluar biasanya. Istirahat makan tetap jam 13.00 dan makan di kantin seperti biasanya. Jam pulang pun datang saya segera pulang karena ingat ada cucian yang sudah direndam. Sampai dirumah saya ambil rendaman dan saya tambahin detergen untuk direndam beberapa saat.
Tak sengaja saya liat magic com mati, dalam hati saya berfikir jangan-jangan ni magic com mati. Dan langsung saya buka magic com ternyata isinya masih beras yang direandam air. Akhirnya saya selidiki tuh kabel yang ada di sekitar situ. Alangkah terkejutnya saya ketika tahu ternyata dari semalam saya lupa ga menancapkan steker ke stop kontak. Duh malang benar ni nasib berasku yang sudah di cuci bersih direndam hamper sehari semalam tanpa di beri kehangatan. Gimana mau jadi nasi tanpa adanya kehangatan yang mengiringi air dan beras untuk bersatu,
Maafkan daku beras yang kedinginan