Pada suatu malam saya berniat memasak nasi untuk makan malam
dan sarapan, setelah saya siapkan semuanya, beras sudah saya cuci dan di
masukkan dalam magic com, tak lupa saya pencet tombol ke bawah untuk memasak.
Begitu selesai semuanya saya keluar mengendarai sepeda kayuh pacific.
Tetangga kontrakan baru saja pulang dari perjalanan dan saya
pun bertegur sapa, setelah beberapa saat kami sepakat saya mencari makanan
ringan dan tetangga menyiapkan the hangat untuk teman ngobrol kita nanti. Dalam
perjalanan saya masih bingung antara mencari lauk ataupun makanan apa yang bisa
di jadikan teman bersantai kami. Akhirnya saya putuskan untuk membeli martabak
telor yang ada di samping tempat kerjaku, sambil menunggu pesanan jadi saya
kayuh sepeda menuju took alat tulis untuk membeli map dan lem kertas.
Setibanya kembali ke penjual martabak saya langsung ambil
pesanan, tak lupa langsung saya membayar. Ditengah perjalan saya ketemu teman
kerja satu Perusahaan (memang lewat depan perusahaan) dan akhirnya saya ajak
juga untuk berkumpul. Sampai di tetangga teh hangat sudah siap untuk
dihidangkan. Kami bicara banyak sambil makan martabak yang telah di beli. Tak terasa
dengan asyiknya ngobrol the sudah paripurna dan martabak pun lenyap juga.
Keinginan makan pun malam itu sudah hilang karena perut sudah terisi dengan
martabak dan teh hangat manis.
Begitu pulang langsung melakukan ritual sebelum tidur, cuci
muka, sikat gigi, sholat isya dan berbaring di depan tv yang menunggu saya
terlelap. Seperti biasa tv di setting timer off kira-kira 1 jam. Rencana makan
malam gagal karena perut sudah kenyang, mungkin nasi yang saya masak jatah
dimakan pagi untuk sarapan, tapi sungguh sial pagi itu saya bangun kesiangan
broo. Boro-boro untuk sarapan, yang ada langsung mandi ganti baju dan berangkat
kerja.
Karena ga sarapan jadinya sampai tempat kerja langsung
mencari amunisi, di laci masih ada simpenan cokelat yang bisa dikobinasikan
dengan roti, lumayan untuk sekedar mengganjal perut. Tak lama kemudian teman 1
kerjaan datang membawa sarapan, ga seperti biasanya kali ini dia bawa nasi goring.
Tak kusangka juga dia memberikan sebagian nasinya kepadaku, karena belum
sarapan tanpa basa-basi saya lahap juga tuh nasi goreng.
Hari itu saya kerja seperti biasanya kecuali sarapan yang
lupa tak ada hal lain yang diluar biasanya. Istirahat makan tetap jam 13.00 dan
makan di kantin seperti biasanya. Jam pulang pun datang saya segera pulang
karena ingat ada cucian yang sudah direndam. Sampai dirumah saya ambil rendaman
dan saya tambahin detergen untuk direndam beberapa saat.
Tak sengaja saya liat magic com mati, dalam hati saya
berfikir jangan-jangan ni magic com mati. Dan langsung saya buka magic com
ternyata isinya masih beras yang direandam air. Akhirnya saya selidiki tuh
kabel yang ada di sekitar situ. Alangkah terkejutnya saya ketika tahu ternyata
dari semalam saya lupa ga menancapkan steker ke stop kontak. Duh malang benar
ni nasib berasku yang sudah di cuci bersih direndam hamper sehari semalam tanpa
di beri kehangatan. Gimana mau jadi nasi tanpa adanya kehangatan yang
mengiringi air dan beras untuk bersatu,
Maafkan daku beras yang kedinginan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar