Rabu, April 02, 2014

Mudik Choy



Hari jumat, hari terakhir gw kerja. Hari senin tanggal merah ditambah cuti hari selasa, jadi libur panjang deh gw. Sore hari pulang kerja gw berencana mudi ke kampong halaman gw di jawa (ketemu orang tua dan keluarga)
Menjelang jam 5 gw dah was-was, cuaca kurang mendukung, hujan yang lumayan deras mengguyur bumi Bekasi. Tepat jam 5 sore hujan lumayan reda, dan tanpa piker panjang gw langsung pulang untuk mengambil barang-barang yang akan gw bawa ke kampong. Ada boneka (buat hadiah ulang tahun keponakan gw si diva), bola untuk tim sepakbola di kampong, dan lampu emergency yang udah lama gw beli untuk mushola depan rumah gw. Di kontrakan teman gw Triyono ( si Oyo ) udah siap untuk mengantar gw ke tempat pemberangkatan bus.
Dengan cuaca yang kurang mendukung kami berdua menuju ke pemberangkatan bus. Perjalanan cukup padat karena habis hujan dan banyak lubang. Kebetulan juga ini weekend libur panjang, so banyak orang yang mengakhiri kerja tepat setelah jam kerja usai. Setelah hampit 1 jam perjalanan kami berdua sampai di tempat pemberangkatan bus. Disana udah banyak penumpang antri untuk naik bus. Dan ternyata tinggal gw sendiri yang belum dating, jadi gak terlalu lama setelah gw naik bus, langsung deh bus Handoyo menyusuri jalanan yang basah diguyur air hujan.
Di lain pihak si Oyo pulang naik motor sambil hujan-hujanan. Sekitar setengah jam dia udah sampe kontrakan.
Perjalanan kali ini di barengi dengan hujan yang cukup lebat, bahkan atap bus ada yang bocor, sampai cikarang ternyata ga ada hujan sama sekali. Begitu masuk karawang hujan mulai turunn lagi. Sungguh sial pembersih air di kaca depan sopir macet, jadi harus diperbaiki lagi, perjalanan terhenti. Hampir setengah jam kru bus berusaha membenahi itu, tetapi hasilnya pun masih macet. Dan akhirnya bus terpaksa jalan dengan kondisi pandangan yang kurang jelas karena air hujan, dampaknya bus pun berjalan kurang cepat (alon-alon).
Perjalanan kali ini beda dari biasaya, rute yang dilewati biasanya pantura tapi kali ini dengan pertimbangan jalan yang kurang layak jalan di pantura kru bus memutuskan lewat rute Bandung-Purwokerto-Wonosobo-Magelang. Sepanjang perjalanan diguyur hujan. Menambah nikmatnya perjalanan kali ini. Lepas dari tol Cileunyi jalana agak lumayan padat, laju perjalanan pun melambat. Karena baru pertama kali mudik lewat jalur ini maka gw berusaha untuk tidak tidur. Ternyata jalan yang dilalui pun lumayan asyik, banyak tikungan menantang.
Jam 21.30 sampai di tempat pemberhentian bus untuk melepas lelah bagi si sopir dan kru nya. Penumpang yang lain pun  ada yang istirahat makan, sholat dan lainnya. Gw sendiri di situ sholat maghrib dan isya (jama ta’khir). Selanjutnya menikmati satu gelas kopi yang udah gw pesan sebelum sholat. Karena perut lumayan lapar gw pesan juga POP mie untuk mengganjal perut dan tak kupa sikat gigi serta pasta gigi. Sambil asyik makan mie gw ngobrol ma penjaga warung dan  tak lama kemudian bus siap untuk melanjutkan perjalanan.
Lanjutan perjalanan ini sopirnya ganti sopir yang lainnya. Lumayan kencang dan seru. Menyisir jalan di malam hari yang sudah mulai sepi. Sekitar 1 jam perjalanan, bus menuju POM bensin. Dan kurang beruntung bus ini menabrak pagar pembatas. Berurusan dech ma penjaga POM. Lumayan menyita banyak waktu, akhirnya setelah negosiasi cukup alot, selesai juga urusan. Untuk mengejar waktu bus berjalan kencang. Sampai akhirnya di depan ada Bus satu PO berhenti, bus yang gw naikin pun ikut berhenti untuk membantu menyelesaikan masalah. Sekitar setengah jam  bus pun berangkat lagi. Perjalan selajutnya kurang mengikuti karena gw sendiri bobo,,,,
Jam 5 pagi gw terbangun dan bus masih melaju cukup kencang,. Banyak bus-bus yang berhasil dilewati. Tak lama kemudian bus berhenti untuk istirahat para penumpang, serta menjalankan sholat subuh bagi yang menjalankannya (termasuk gw). Jam 6 pagi bus melanjutkan perjalanan menyusuri kota Purwokerto,,. Banjar Negara,. Wonosobo, temaggung dan akhirnya sampai di pasar secang pukul 09.00 waktu setempat.
Sesampai di pasar gw turun dari bus, dan jalan menuju tempat angkot menunggu penumpang. Lagi jalan ada yang memanggil, ternyata tetangga gw yang bekerja sebagai sopir angkott. Setelah bersalaman, kami ngobrol saling Tanya kabar. Sepanjang perjalanan kami banyak ngobrol tentang perkembangan desa, pembangunan masjid dan tentang pekerjaan masing-masaing. Sambil ngobrol gw sms Puguh (teman kampong) untuk ambil bola di kantor pos (padahal untuk jemput gw), maklum rumah jauh dari jalan raya. Dan tak lama setelah gw turun dari angkot, si puguh dating, udah siap-siap bawa ktp untuk identitas ambil bola di kantor pos,, dan begitu lihat gw, dia langsung nyadar kalau dia ditipu ma gw..
Gw pulang bareng dia. Sampai rumah jam setengah sepuluh. Di rumah biasa kosong, jadi gw bisa langsung masuk rumah tanpa diketahui oleh anggota keluarga gw. Bapak gw ada di sawah, Emak ada di Pasar, dan kakak gw lagi ngajar di sekolah. langsung memberikan bola ke puguh untk selanjutnya digunakan untuk main bola.
Tak lama berselang keponakan gw pulang, dan dia agak malu-malu saat pertama ketemu gw,, Awalnya dia gak mau diajak, bahkan malah nangis,, tapi setelah beberapa saat akhirnya mau bermain berasama.