Hari jumat, hari
terakhir gw kerja. Hari senin tanggal merah ditambah cuti hari selasa, jadi
libur panjang deh gw. Sore hari pulang kerja gw berencana mudi ke kampong
halaman gw di jawa (ketemu orang tua dan keluarga)
Menjelang jam 5
gw dah was-was, cuaca kurang mendukung, hujan yang lumayan deras mengguyur bumi
Bekasi. Tepat jam 5 sore hujan lumayan reda, dan tanpa piker panjang gw
langsung pulang untuk mengambil barang-barang yang akan gw bawa ke kampong. Ada boneka (buat hadiah
ulang tahun keponakan gw si diva), bola untuk tim sepakbola di kampong, dan
lampu emergency yang udah lama gw beli untuk mushola depan rumah gw. Di
kontrakan teman gw Triyono ( si Oyo ) udah siap untuk mengantar gw ke tempat
pemberangkatan bus.
Dengan cuaca
yang kurang mendukung kami berdua menuju ke pemberangkatan bus. Perjalanan
cukup padat karena habis hujan dan banyak lubang. Kebetulan juga ini weekend
libur panjang, so banyak orang yang mengakhiri kerja tepat setelah jam kerja
usai. Setelah hampit 1 jam perjalanan kami berdua sampai di tempat
pemberangkatan bus. Disana udah banyak penumpang antri untuk naik bus. Dan
ternyata tinggal gw sendiri yang belum dating, jadi gak terlalu lama setelah gw
naik bus, langsung deh bus Handoyo menyusuri jalanan yang basah diguyur air
hujan.
Di lain pihak si
Oyo pulang naik motor sambil hujan-hujanan. Sekitar setengah jam dia udah sampe
kontrakan.
Perjalanan kali
ini di barengi dengan hujan yang cukup lebat, bahkan atap bus ada yang bocor,
sampai cikarang ternyata ga ada hujan sama sekali. Begitu masuk karawang hujan
mulai turunn lagi. Sungguh sial pembersih air di kaca depan sopir macet, jadi
harus diperbaiki lagi, perjalanan terhenti. Hampir setengah jam kru bus
berusaha membenahi itu, tetapi hasilnya pun masih macet. Dan akhirnya bus
terpaksa jalan dengan kondisi pandangan yang kurang jelas karena air hujan,
dampaknya bus pun berjalan kurang cepat (alon-alon).
Perjalanan kali
ini beda dari biasaya, rute yang dilewati biasanya pantura tapi kali ini dengan
pertimbangan jalan yang kurang layak jalan di pantura kru bus memutuskan lewat
rute Bandung-Purwokerto-Wonosobo-Magelang. Sepanjang perjalanan diguyur hujan.
Menambah nikmatnya perjalanan kali ini. Lepas dari tol Cileunyi jalana agak
lumayan padat, laju perjalanan pun melambat. Karena baru pertama kali mudik
lewat jalur ini maka gw berusaha untuk tidak tidur. Ternyata jalan yang dilalui
pun lumayan asyik, banyak tikungan menantang.
Jam 21.30 sampai
di tempat pemberhentian bus untuk melepas lelah bagi si sopir dan kru nya.
Penumpang yang lain pun ada yang
istirahat makan, sholat dan lainnya. Gw sendiri di situ sholat maghrib dan isya
(jama ta’khir). Selanjutnya menikmati satu gelas kopi yang udah gw pesan
sebelum sholat. Karena perut lumayan lapar gw pesan juga POP mie untuk
mengganjal perut dan tak kupa sikat gigi serta pasta gigi. Sambil asyik makan
mie gw ngobrol ma penjaga warung dan tak
lama kemudian bus siap untuk melanjutkan perjalanan.
Lanjutan
perjalanan ini sopirnya ganti sopir yang lainnya. Lumayan kencang dan seru.
Menyisir jalan di malam hari yang sudah mulai sepi. Sekitar 1 jam perjalanan,
bus menuju POM bensin. Dan kurang beruntung bus ini menabrak pagar pembatas.
Berurusan dech ma penjaga POM. Lumayan menyita banyak waktu, akhirnya setelah
negosiasi cukup alot, selesai juga urusan. Untuk mengejar waktu bus berjalan
kencang. Sampai akhirnya di depan ada Bus satu PO
berhenti, bus yang gw naikin pun ikut berhenti untuk membantu menyelesaikan
masalah. Sekitar setengah jam bus pun
berangkat lagi. Perjalan selajutnya kurang mengikuti karena gw sendiri bobo,,,,
Jam 5 pagi gw
terbangun dan bus masih melaju cukup kencang,. Banyak bus-bus yang berhasil
dilewati. Tak lama kemudian bus berhenti untuk istirahat para penumpang, serta
menjalankan sholat subuh bagi yang menjalankannya (termasuk gw). Jam 6 pagi bus
melanjutkan perjalanan menyusuri kota
Purwokerto,,. Banjar Negara,. Wonosobo, temaggung dan akhirnya sampai di pasar
secang pukul 09.00 waktu setempat.
Sesampai di
pasar gw turun dari bus, dan jalan menuju tempat angkot menunggu penumpang.
Lagi jalan ada yang memanggil, ternyata tetangga gw yang bekerja sebagai sopir
angkott. Setelah bersalaman, kami ngobrol saling Tanya kabar. Sepanjang
perjalanan kami banyak ngobrol tentang perkembangan desa, pembangunan masjid
dan tentang pekerjaan masing-masaing. Sambil ngobrol gw sms Puguh (teman
kampong) untuk ambil bola di kantor pos (padahal untuk jemput gw), maklum rumah
jauh dari jalan raya. Dan tak lama setelah gw turun dari angkot, si puguh
dating, udah siap-siap bawa ktp untuk identitas ambil bola di kantor pos,, dan
begitu lihat gw, dia langsung nyadar kalau dia ditipu ma gw..
Gw pulang bareng
dia. Sampai rumah jam setengah sepuluh. Di rumah biasa kosong, jadi gw bisa
langsung masuk rumah tanpa diketahui oleh anggota keluarga gw. Bapak gw ada di
sawah, Emak ada di Pasar, dan kakak gw lagi ngajar di sekolah. langsung
memberikan bola ke puguh untk selanjutnya digunakan untuk main bola.
Tak lama
berselang keponakan gw pulang, dan dia agak malu-malu saat pertama ketemu gw,,
Awalnya dia gak mau diajak, bahkan malah nangis,, tapi setelah beberapa saat
akhirnya mau bermain berasama.